Senin, 01 April 2013

HUKUM PERIKATAN


A. PENGERTIAN HUKUM PERIKATAN
Hukum Perikatan adalah adalah suatu hubungan hukum dalam lapangan harta kekayaan antara dua orang atau lebih di mana pihak yang satu berhak atas sesuatu dan pihak lain berkewajiban atas sesuatu. Hubungan hukum dalam harta kekayaan ini merupakan suatu akibat hukum dari suatu perjanjian atau peristiwa hukum lain yang menimbulkan suatu perikatan.

B. DASAR HUKUM PERIKATAN
     Dasar hukum perikatan berdasarkan KUHP perdata terdapat tiga sumber adalah sebagai berikut.
1. Perikatan yang timbul dari persetujuan (perjanjian).
2. Perikatan yang timbul undang-undang.
     3. Perikatan terjadi bukan perjanjian, tetapi terjadi karena perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) dan perwakilan sukarela ( zaakwarneming).

C. AZAS-AZAS DALAM HUKUM PERIKATAN
     1. Azas Kebebasan Berkontrak
Asas kebebasan berkontrak terlihat di dalam Pasal 1338 KUHP Perdata yang menyebutkan bahwa segala sesuatu perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para pihak yang membuatnya dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
      2. Azas konsensualisme
Azas konsensualisme, artinya bahwa perjanjian itu lahir pada saat tercapainya kata sepakat antara para pihak mengenai hal-hal yang pokok dan tidak memerlukan sesuatu formalitas.


D. WANPRESTASI DAN AKIBAT-AKIBATNYA
Wanprestasi terjadi apabila Apabila si berutang (debitur) tidak melakukan apa yang dijanjikannya. Wanprestasi seorang debitur dapat berupa empat macam :
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya 
2. Melaksankan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan 
3. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. 
    Sanksi yang dapat dikenakan atas debitur yang lalai atau alpa ada empat macam : 
    1. Membayar ganti-rugi 
    2. Pembatalan perjanjian atau juga dinamakan pemecahan perjanjian; 
    3. Peralihan resiko
    4. Membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di depan hakim.

E. HAPUSNYA PERIKATAN
Perikatan dapat di hapus jika memenuhi kriteria-kriteria sesuai dengan Pasal 1381 KUH Perdata. Ada 10 (sepuluh) cara penghapusan suatu perikatan adalah sebagai berikut :  Pembayaran merupakan setiap pemenuhan perjanjian secara sukarela, Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan, Pembaharuan utang, Perjumpaan utang atau kompensasi , Percampuran utang, Pembebasan utang, Musnahnya barang yang terutang, Batal/pembatalan, Berlakunya suatu syarat batal, Lewat waktu.

Sumber : http://www.scribd.com/doc/16733475/Hukum-Perikatan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar